Tuesday, May 1, 2012

Anyaman Pembuatan tempat payung


glitter-graphics.com
[url=http://www.glitter-graphics.com][img]http://dl8.glitter-graphics.net/pub/2848/2848068homqw9lh8q.gif[/img][/url]

[url=http://www.glitter-graphics.com][img]http://dl10.glitter-graphics.net/pub/47/47460ujeoid6hnq.gif[/img][/url]

glitter-graphics.com
[url=http://www.glitter-graphics.com][img]http://dl4.glitter-graphics.net/pub/1517/1517854shuzyf8k1k.gif[/img][/url]

[url=http://www.glitter-graphics.com][img]http://dl8.glitter-graphics.net/pub/47/47468mom01tapnp.gif[/img][/url]




glitter-graphics.com
[url=http://www.glitter-graphics.com][img]http://dl9.glitter-graphics.net/pub/468/468939ek2mxfdrjg.gif[/img][/url]

[url=http://www.glitter-graphics.com][img]http://dl.glitter-graphics.net/pub/633/633781easp03pevo.gif[/img][/url]





KEMENTRIAN AGAMA Provinsi Bengkulu
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA BENGKULU
Jl.Bandara Fatmawati Kota Bengkulu Telp. (0736)  51285LOGO KEMENAG WARNA.bmp





Makalah
Pembuatan Anyaman Tempat Payung
Diajukan sebagai tugas mata pelajaran Seni Budaya
Guru : Dwi Ermerawati, S.Pd














Kata Pengantar

Assalamulaikum Wr.Wb.
Atas Berkah dan Karunia Rahmat Allah Swt. Saya bisa menyelesaikan penulisan makalah ini. Maka, Puji dan Syukur saya curahkan ke hadirat Allah Sw. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam tetap tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
            Makalah ini di susun dengan tujuan utama membantu para siswa dalam mencapai tujuan membuat Kerajinan tangan ini, yaitu siswa memiiki kemampuan sebagai berikut:
1.    Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam membuat berbagai kesenian baik Anyaman maupun sulaman dan lain-lainnya.
2.    Brpatisipasi secara aktif dan bertanggungjawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
3.    Berkembang secara positif untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama bangsa lainnya
            Dalam  penyelesaian makalah tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya  kami sampaikan :
  1. Dwi Ermerawati,S.Pd Guru Seni Budaya
  2. Rekan-rekan siswa yang telah banyak  memberikan masukan untuk  makalah ini
Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Selalu bersemangat dan tanamkan pada diri Anda bahwa:
            “Saya pasti bisa  jika saya pikir saya bisa”
                                                                       

Wassalamualaikum Wr.Wb.                                                                                             








          Bengkulu, 24 April 2012




                                                                                                Fathur Rahman





DAFTAR ISI:













KATA PENGANTAR ..............................................................................       2
DAFTAR ISI ...........................................................................................         3
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................               
1.1  Latar Belakang Masalah..................................................................      4      
1.2  Tujuan penulisan masalah ..............................................................    6
1.3  Rumusan masalah ..........................................................................      6      
BAB 2 PEMBAHASAN ..........................................................................               
1.1  Bahan .............................................................................................         7
1.2  Alat .................................................................................................          8
1.3  Pelaksanaan pembuatan biji anyaman ..........................................  9      
1.4  Teknik Pengerjaan...........................................................................       11
1.5   Proses Pembuatan Tempat payung ..............................................    12
1.6   Pewarnaan ....................................................................................         12
BAB 3 PENUTUP..................................................................................                 
A. Kesimpulan........................................................................................        13    
B. Saran-saran.......................................................................................         13    
BAB 4 DAFTAR PUSTAKA....................................................................      13    


















Pembuatan Anyaman Tempat Payung Dari Koran Bekas


BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Anyaman adalah seni merajut yang biasanya menggunakan bahan dari bambu, rotan, daun-daunan yang memiliki serat yang dapat ditipiskan (enceng gondok, daun lontar, daun pandan, koran, plastik dan lain-lain). Ia banyak digunakan sebagai alat keperluan rumah tangga sehari-hari.
Anyaman merupakan seni tradisi yang sudah ribuan tahun ada di bumi ini. Perkembangan sejarahnya di Nusantara sama dengan perkembangan seni tembikar. Jenisnya pada masa Neolitik (masa bercocok tanam) kebanyakan menghasilkan tali berbahan berupa akar dan rotan.
Seni anyaman di percaya bermula dan berkembang tanpa menerima pengaruh dari luar. Penggunaan tali dan akar merupakan asas pertama dalam penciptaan kerajinaan tangan anyaman. Bahan-bahan itu tumbuh liar di hutan, kampung, dan kawasan sekitar pantai.
Seni anyaman adalah sesuatu karya yang unik dan rumit proses pembuatannya. Namun usaha untuk mempertahankannya harus di teruskan agar tidak termakan oleh perkembangan zaman. Budaya bangsa bukan saja di lihat dari hasil bahasa dan ragamnya saja, tetapi juga di lihat dari hasil karyanya yang bermutu tinggi. Warisan budaya yang unik ini harus di pelihara dan dimanfaatkan bersama.
Anyaman ini tidak mempunyai pengaruh dari luar. Jenis karya seni anyaman pada masa Neolitikum kebanyakan adalah menghasilkan tali, rumah, dan keperluan kehidupan. Bahan dari rotan dan akar adalah bahan yang awal digunakan untuk meghasilkan anyaman.
Ada beberapa hal yang harus di ketahui tentang sejarah anyaman, yaitu:
1.    Di percayai seni anyaman muncul dan berkembang tanpa pengaruh dari luar.
2.    Pada zaman dahulu, kegiatan anyaman dilakukan oleh aum wanita untuk mengisi masa senggang dan bukan sebagai mata pecarian utama.
3.    Hasil graf tangan dijadikan alat untuk kegunaan sendiri atau sebagai hadiah untuk anak saudara atau sahabat sebagai tanda kasih sayang atau kenang-kenangan.
4.    Seorang wanita dianggap tidak mempunyai sifat kewanitaan yang legkap jika dia tidak mahir dalam seni anyaman
5.    Proses anyaman biasanya di jalankan oleh kaum wanita, lelaki hanya menolong menetap daun dan dan memprosesnya.
6.    Perusahaan anyaman biasanya dilakukan secara individu dan secara ecil-kecilan yang merupakan satu usaha ekonomi bagi orang di kampung.
7.    Kini terdapat organisasi dan perbadanan yang mengusahakan dengan skala yang besar seperti PGWF(Persatuan Gerakan Wnita Felda, Pusat Graf tangan dan sebagainya.
8.    Hasil anyaman bermutu inggi bagi yang memenuhi keperluan pelanggan. Hasil anyaman tidak hanya terkongkong dalam bentuk tradisional saja, tapi harus ada ciptaan dimensi-dimensi baru dari segi rupa, bentuk, warna, corak, teknik, dan bahan sering diubah-ubah mengikuti peradaban zaman dan cita rasa pelanggan.      

Dalam dunia industri, biasanya anyaman dibuat dalam karya seni terapan, yaitu karya seni yang memiliki kaitan langsung dengan kehidupan manusia,mengingat seni terapan mempunyai makna guna dalam keseharian manusia dan lebih menekankan fungsi gunanaya tanpa meninggalkan fungsi nilai estetisnya atau keindahannya.
Bentuk anyaman memiliki 3 jenis, yaitu :
a)    Anyaman datar: anyaman ini dibuat datar pipih dan lebar. Jenis kerajinan ini banyak digunakan untuk tikar, dinding rumah tradisional, pembatas ruangan dan lainnya.
b)    Anyaman tiga dimensi: ayanaman ini berwujud benda tiga dimensi sebuah produk kerajinan. Kerajinan ini telah berkembang bukan hanya berbentuk kerajinan tradisional tetapi telah berkembang jenis produknya dan lebih bernilai seperti sandal, kursi, tas, lampu lampion, dan tempat wadah.
anyaman 3 Dimensy.jpganyaman 3 Dimensi.jpg
c)    Makrame seni simpul menyimpul: bahan anyaman ini hanya dengan keahlian tangan dengan bantuan alat pengait yang fungsinya seperti jarum. Dalam seni makrame, simpul menyimpul, merupakan teknik utama untuk menciptakan sambungan dalam membentuk sebuah karya kerajinan. Beberapa hasil kerajinan yang menggunakan teknik makrame seperti taplak meja, mantel baju, keset kaki, dan souvenir.
d)    Anyaman dua dimensi: ayanaman ini berwujud benda dua dimensi, sebuah produk kerajinan. Kerajinan ini telah berkembang bukan hanya berbentuk kerajinan tradisional tetapi telah berkembang jenis produknya dan lebih bernilai seperti
anyaman 2 d.jpg  anyaman 2 D i.JPG
anyaman-bambu 2 d.jpg

1.2 Tujuan Penulisan Makalah
           
Tujuan dari seni menganyam kertas koran yang terdapat dalam makalah yang saya buat ini adalah:
1)    Seni menganyam kertas koran di jadikan sarana melatih kreatifitas anak-anak melalui kegiatan bermain yang menyenangka
2)    Bagi pembaca dapat mengajarkan pada anak didiknya dengan mudah, dengan menirukan pembuatan berbagai bentuk keranjang dari kertas koran dengan membaca langkah demi langkah cara pembuatannya
3)    Melalui seni menganyam kertas koran, daya imajinasi dan kreasi anak pun akan berkembang.  


1.3  Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah bagaimana cara menganyam kertas koran menjadi  tempat payung dari koran seperti bentuk menganyam kertas koran dalam makalah ini :
1.    Menganyam kertas koran berbentuk tempat payung









BAB 2 PEMBAHASAN

1.1  BAHAN

1.    Kertas Koran
Koran fungsinya adalah sebagai bahan utama dalam proses pembuatan tempat payung. Tetapi disini Koran yang digunakan adalah Koran bekas. Untuk membuat tempat payung ini nantinya Koran bekas  akan dijadikan biji anyam linting dan biji anyam kepang. Sebagai bahan utama dalam proses pembuatan tempat payung.

2.    Lem kayu
Lem fungsinya adalah untuk melekatkan biji anyam linting dan biji anyam kepang yang telah jadi kemudian diberi lem agar tidak terlepas. Lem yang digunakan dalam proses pembuatan ini adalah lem Fox/lem kayu.

3.    Pewarna Tekstil/pewarna makanan
Pewarna fungsinya adalah untuk memberikan warna kepada biji anyam linting dan biji anyam kepang dan warna yang digunakan adalah bebas atau sesuai dengan keinginan kita. Pewarna yang digunakan adalah pewarna Wantex / pewarna makanan.

4.    Kardus
Kardus fungsinya adalah sebagai alas dari tempat payung. Kardus ini berbentuk bulat dan memiliki diameter 25 cm.

5.    Cat Pilok
Cat Pilok fungsinya untuk memberi warna mengkilapkan serta menjaganya dari  air masuk kedalam pori-pori kertas.

6.    Cat Vernis
Cat Vernis fungsinya untuk memberi warna mengkilapkan serta menjaganya dari  air masuk kedalam pori-pori kertas.

7.    Kawat stenlis
Kawat fungsinya adalah sebagai isi dari biji anyam linting. Agar biji anyam linting tidak mudah patah ketika proses pembuatan tempat payung.

8.    Kertas padi
Kertas padi fungsinya untuk sebagai hiasan anyaman yang kita buat biar kesan kelihatannya agak mewah, juga menjaga ketahanan anyaman yang kita buat.










1.2   ALAT

1.    Gunting
Gunting fungsinya adalah sebagai alat untuk memotong kertas koran sesuai ukuran yang telah ditetapkan. Selain itu juga digunakan untuk memotong kardus dan membuka bungkus dari lem Fox.

2.    Kuas
Kuas fungsinya adalah untuk mengecat tempat payung yang sudah jadi selain itu juga agar pewarnaan lebih baik.

3.    Penggaris
Pengaris fungsinya adalah untuk mengukur kertas koran sesuai dengan ukuran untuk dijadikan biji anyam linting dan biji anyam kepang.

4.    Alat Penyemprot
Alat penyemprot fungsinya adalah untuk memberikan warna pada tempat payung yang sudah jadi selain itu juga alat penyemprot juga akan mempermudah proses pewrnaan.

5.    Tempat Cat
Tempat cat fungsinya adalah untuk bahan-bahan pewarna yang akan digunakan dalam proses pewarnaan pada tempat payung.

6.    Serbet
Serbet fungsinya adalah sebagai alat untuk membasahi kertas biji anyam kepang agar kertas nantinya tidak mudah robek.

7.    Ember Untuk Menampung air
Ember fungsinya adalah untuk tempat wadah air. Karena nantinya air akan digunakan untuk membasahi biji anyam kepang.


















1.3  PELAKSANAAN PELAKSANAAN PEMBUATAN BIJI ANYAMAN
Ø  Membuat Biji anyaman linting
linting4.jpg

1.    Pertama ukur kertas koran dengan ukuran lebar 14 cm dan panjangnya bebas.
2.    Kemudian potong ukuran kertas koran yang telah ditetapkan dengan menggunakan gunting/penggaris.
a.    Lalu beri kawat agar nantinya biji anyam linting tidak mudah putus.
b.    Setelah itu linting kertas koran hingga menjadi kecil.
c.    Kemudian beri lem agar lintingan tidak mudah terlepas.
d.    Setelah selesai membuat lintingan, buat lagi sebanyak 27 buah

Ø  Membuat biji anyaman pelintir
pilin.jpg


a.    Pertama adalah ukur kertas koran dengan ukuran lebar 7 cm dan panjangnya bebas.
b.    Kemudian potong ukuran kertas koran yang telah ditetapkan dengan menggunakan gunting/penggaris.
c.    Lalu basahi kertas koran dengan air agar kertas tidak mudah sobek ketika sedang di lintir.
d.    Setelah itu anyam kertas seperti di pelintir dari arah yang berlawanan.
e.    Kemudian buatlagi dengan kertas koran yang lainnya supaya biji anyam lintir banyak.
f.     Kemudian buat lah sampai kira-kira cukup untuk proses pembuatan tempat payung.

Ø  Membuat biji anyaman pilin
pelintir.jpg
Setelah biji anyaman yang sudah di pelintir di tekuk pada salah satu bagiannya, kemudian kertas di pilin dengan kedua tangan. Bila kertas habis, bisa di sambung dengan kertas lainnya.

Ø  Membuat biji anyaman kepang
kepang3.jpg
1.    Pertama adalah ukur kertas koran dengan ukuran lebar 7 cm dan  panjangnya bebas.
2.    Kemudian potong ukuran kertas koran yang telah ditetapkan dengan menggunakan gunting/penggaris.
3.    Lalu basahi kertas koran dengan air agar kertas tidak mudah sobek ketika sedang di jalin.
4.    Setelah itu anyam kertas seperti kepangan.
5.    Kemudian sambung lagi dengan kertas koran yang lainnya supaya biji anyam kepang panjang.
6.    Kemudian buat lah sampai kira-kira cukup untuk proses pembuatan tempat payung.
















1.4 Teknik  Pengerjaan
lompat 1.jpg
Satu Kali lompatan

pelintir tunggal.jpg
Teknik Zig-zag ganti tumpang

pelintir ganda.jpg
Teknik Pilin ganti tumpang







1.5  Proses Pembuatan Tempat Payung
Setelah proses pembuatan biji anyam selesai, barulah kita bisa mengerjakan proses pembuatan tempat payung dari kertas koran. Proses pembuatannya  tidak terlalu sulit dan hanya dibutuhkan kemampuan yang terampil dalam proses pembuatan tempat payung ini. Berikut adalah proses-proses pembuatan tempat payung.
- Ambil biji anyam linting yang sudah jadi.
- Kemudian kaitkan biji anyam linting ke kardus.
- Susunlah dengan rapi agar prosesnya nanti tidak terlalu sulit.
- Setelah semuanya biji anyam linting di kaitkan ke kardus, berilah lem agar kaitan tersebut tidak mudah terlepas begitu saja.
- Agar mudah ketika melakukan anyaman berilah suatu benda yang ukurannya bulat dan masukan ke bagian tengah-tengah biji anyam linting yang sudah dikait kan kepada kardus tadi.
- Kemudian ambil biji anyam kepang yang sudah jadi tadi.
- Lalu anyam lah biji anyam kepang ke biji anyam linting yang di kaitkan ke kardus tadi.
- Mulai lah anyaman ini dari bawah sekali.
- Lalu lakukanlah perlahan-lahan supaya pembuatannya terlihat rapi.
- Setelah anyamannya selesai sampai bagian atas sekali, rapikanlah lagi agar anyaman terlihat rapi.
- Kemudian buatlah hiasan seperti bunga atau yang lainnya agar terlihat lebih indah.


1.6  Proses Pewarnaan

larutkan pewarna makanan atu textil pada air dalam wadah.
- celupkan atau kuaskan pada potongan koran atau biji anyaman.
- jemur di bawah terik matahari hingga kering.















BAB 3 Penutup

A.       Kesimpulan

Anyaman adalah seni merajut yang biasanya menggunakan bahan dari bambu, rotan, daun-daunan yang memiliki serat yang dapat ditipiskan (enceng gondok, daun lontar, daun pandan, koran, plastik dan lain-lain). Ia banyak digunakan sebagai alat keperluan rumah tangga sehari-hari.

                Kegiatan seni anyaman ini sangat mudah di buat oleh berbagai kalangan, karna biaya untuk pembuatan anyaman ini tidak mahal, tapi keuntungan yang kita dapat setelah membuat anyaman ini kalaupun anyaman yang kita buat bagus dan di sukai oleh kalangan umum sangatlah menjanjikan. Kita juga bisa terbiasa membuat anyaman ini untuk berkreatifitas dan daya pikir yang kita punya juga bisa sesuai dengan kehendak yang kita sukai.

Produk yang sudah jadi dipastikan kuat dan tahan air karena adanya dua lapisan luarnya. Lapisan tersebut adalah lapisan lem kayu untuk memperkuat serta lapisan vernis atau cat untuk mengkilapkan serta menjagahnya air masuk kedalam pori-pori kertas. Sehingga produk tersebut dipastikan kuat dan tahan air. Namun perlu diperhatikan juga bahwa produk kerajinan koran bekas ini harus dihindarkan dari tempaan sinar matahari langsung. Sinar langsung ini akan menyebabkannya warnanya akan cepat pudar.

B.       Saran

Saran penulis bagi pembaca makalah ini adalah penulis berharap kreatifitas menganyam kertas koran ini bisa di teruskan dan dikembangkan kepada generasi penerus selanjutnya, sehingga kita bisa mengembangkan daya pikir anak untuk bisa memikirkan dan meciptakan hal-hal yang baru sesuai dengan imajinasinya.

BAB 4 DAFTAR PUSTAKA



SUMBER YANG SAYA DAPAT DARI INTERNET, CUMA ALAMAT WEB NYA LUPA SAYA SIMPAN SEHINGGA TIDAK TAU APA ALAMAT WEB YANG HENDAK KU MASUKKAN KE DALAM DAFTAR PUSTAKA INI.







No comments:

Post a Comment